Rabu, 16 Mei 2012

[Fanfiction] STROM ~ 3rd/END




Tuhan tak memberikan apa yang kita pinta namun Tuhan hanya memberikan apa yang kita butuhkan. Tapi,terkadang hal yang kita pinta itulah sesuatu yang menjadi kebutuhan kita. Nafas dalam dada yang sesak menjawab semuanya. Cepat atau lambat cinta sejati itu akan datang walaupun badai menghalanginya. -Seo Joo Hyun-

~~~

Kyuhyun keluar dari mobilnya dengan wajah yang sangat kusut. Dunia serasa gelap baginya sekarang. Ia seakan tak mempunyai cahaya dan semangat hidup lagi. Dadanya terasa sesak dan perih,kepalanya berputar dan menyebabkan rasa pusing yang sangat mengganggu jalan kerja otaknya.


BRAK
Kyuhyun membuka pintu rumahnya dengan kasar. Laki-laki itu menaiki tangga dengan langkah yang lunglai dan terkesan sempoyongan. Beberapa kali terlihat jika ia hampir jatuh namun untunglah kedua tangannya masih bisa bertumpu pada dinding rata rumahnya. Ia berjalan menuju kamarnya dengan langkah yang masih bisa dikatakan gontai dan lemah.

“Kyu.. Kau kenapa?” Tanya Ahra kakaknya yang baru saja melihat adiknya dengan kondisi seperti itu. Kyuhyun hanya menggeleng pelan tanpa memberikan jawaban apapun pada kakanya. Sakit yang ada di kepalanya semakin terasa dan mulai menyiksa Kyuhyun. Pandangan laki-laki berambut coklat itu mulai berkunang-kunang. Beberapa saat kemudian mata Kyuhyun tertutup dan membuatnya jatuh tersungkur di hadapan Ahra.


“Omo.. Kyu~” Pekik Ahra keras. Ia menghampiri adik laki-lakinya itu dan mencoba menyadarkan dengan cara yang ia bisa. Namun hasilnya nihil,mata Kyuhyun tetap menutup bahkan nafas laki-laki itu mulai melemah. Ahra pun segera membopong tubuh Kyuhyun ke mobil dan membawanya ke rumah sakit.
v
v


Nyonya Cho tampak duduk tertunduk di samping Ahra. Yah,, mereka sekarang sedang berada di rumah sakit. Beberapa kali Ahra menghela nafas panjang dan berjalan mondar-mandir di hadapan ibunya. Tampak sekali jika kedua wanita tersebut sedang cemas menunggu dokter yang akan keluar dari ruang UGD. Tak berapa lama datanglah Seohyun dan menghampiri tempat nyonya Cho dan Ahra sekarang berada. Nyonya Cho yang melihat kedatangan Seohyun langsung memeluk gadis itu erat. Wanita paruh baya itu menangis sambil sesekali terisak.
Beberapa menit kemudian seorang laki-laki berpakaian putih terlihat keluar dari ruang UGD. Nyonya Cho,Ahra,dan Seohyun pun langsung menghampiri laki-laki tersebut.


“Bagaimana keadaan putraku dok?” Tanya nyonya Cho cepat.
“Sebaiknya nyonya ikut ke ruangan saya” Saran dokter tersebut. Lantas ia pun melangkah menuju ruangannya diikuti nyonya Cho,Ahra dan Seohyun.

Sesampai di ruangannya dokter itu duduk di kursi dan melepas kacamata tebal yang menghiasi sepasang matanya. Guratan kecewa nampak tergambar jelas di wajah laki-laki yang memeriksa keadaan Kyuhyun tadi. Sesaat kemudian ia menghela nafas panjang dan menggeleng pelan.

“Putramu mengalami guncangan jiwa yang besar. Kurasa dia mengalami depresi berat karna sesuatu hal yang tak diduga telah meninggalkannya. Ini berpengaruh terhadap pola makannya akhir-akhir ini. Ku lihat lambung dan ginjalnya tak berfungsi dengan baik. Memangnya apa yang membuatnya seperti ini?” Tanya dokter pada nyonya Cho.
Nyonya Cho tampak terkejut seusai mendengar perkataan dokter. Memang benar akhir-akhir ini Kyuhyun terlihat lebih tertutup di rumah. Ia berubah menjadi dingin dan pendiam semenjak beberapa minggu ini. Nyonya Cho memandang Ahra dan Seohyun bergantia yang berdiri tak jauh dari sana. Ahra hanya mengangkat kedua bahunya tanda jika tak tahu apa-apa namun Seohyun terlihat menunduk pelan. Gadis berwajah polo situ hanya bisa menatap lantai,ia benar-benar tak mampu membalas tatapan nyonya Cho. Memandang wanita paruh baya itu hanya bisa membuat gadis itu teringat dengan Sooyoung dan menyadari kebodohannya.


“Seohyun~ah kau tahu sesuatu?” Tanya nyonya Cho saat melihat tingkah Seohyun yang terkesan janggal. Gadis itu mendongak pelan dan membalas tatapan nyonya Cho terhadapnya. Sesaat kemudian ia tersenyum getir.
“Apa aku benar-benar boleh menceritakannya?” Tanya Seohyun ragu.
“Ini terkait dengan keadaan pasien. Sebaiknya kau ceritakan saja” Saran dokter.
“Baiklah.. Sebenarnya Kyuhyun oppa memang terpukul saat ini. Ia baru saja ditinggalkan oleh gadis yang sangat dicintainya. Gadis itu pergi ke LA beberapa jam yang lalu. Aku hanya menebak jika ia depresi karena ini” Jelas Seohyun dengan nada suara yang bergetar. Sebenarnya ia juga merasa sangat terpukul saat ia meluncurkan kalimat tersebut,hatinya merasa sangat sakit jika mengingat Kyuhyun yang tak bisa membuka hati untuknya.

“Siapa gadis itu Seohyun~ah?” Tanya nyonya Cho dengan wajah cemas.
“Namanya Sooyoung. Dia gadis yang pernah dibawa Kyuhyun oppa ke rumah” Jawab Seohyun mantap.
“Gadis yang__”
“Bertubuh tinggi dan tidak eomma restui berpacaran dengan Kyuhyun oppa” Potong Seohyun cepat.
“Jadi aku yang sudah menyebabkan putraku depresi? Aku yang menyebabkan semua ini?” Tanya nyonya Cho dengan mata yang berkaca-kaca.
“Eomma terlalu memaksa Kyuhyun. Seandainya eomma merestuinya dengan Sooyoung mungkin ini takkan terjadi” Tandas Ahra dengan air mata berlinang. Ia memang sudah menangis sejak beberapa menit yang lalu. Keadaan mendadak hening. Nyonya Cho terlihat mulai mengeluarkan airmata dari sepasang matanya.

“Maafkan aku” Lirih nyonya Cho sambil terisak.
“Apa yang bisa saya lakukan agar putra saya sembuh dok?” Sambung nyonya Cho lalu mengalihkan pandangannya ke arah dokter.
“Tak ada cara lain lagi selain mempertemukannya dengan gadis yang ia cintai” Jawab dokter pasrah.
“Tapi Sooyoung sudah pergi ke LA” Sahut Seohyun
“Berarti kalian semua harus bersabar sampai gadis itu datang dan menemui pasien” Kata dokter pasrah.

Ahra memeluk nyonya Cho yang sedang terpuruk duduk di kursi. Perlahan airmata Seohyun meleleh,tangisan gadis itu pecah dalam beberapa saat. Rasa bersalah semakin besar menyelimuti hatinya. Bukan saja karna melihat keadaan Kyuhyun memprihatinkan namun juga karna ia menangisi kebodohannya yang tak bisa mempertahankan Sooyoung demi Kyuhyun.

‘Maafkan aku oppa’ Rintih Seohyun dalam hati.

***

Seohyun tampak berlari kecil ke ruang dance putri. Ia tak perduli dengan buku-buku besar yang sekarang ada di ruang lingkup tangannya. Tekad Seohyun sudah bulat untuk memperbaiki keadaan hubungan Kyuhyun dan Sooyoung. Tadi malam Seohyun sudah membujuk dan menjelaskan siapa Sooyoung sebenarnya,gadis manis dan berhati malaikat yang rela mengorbanankan segalanya untuk kebahagian Kyuhyun termasuk keikhlasan hatinya untuk mendustai perasaan hatinya. Cerita Seohyun mampu membuat nyonya Cho semakin merasa bersalah karna telah menduga Sooyoung bukan gadis yang baik untuk putranya. Selama ini nyonya Cho berfikir Kyuhyun sudah melupakan gadis itu namun ternyata semua itu salah.


BRUK !!
Seohyun tak sengaja menabrak seorang laki-laki yang berjalan melawan arah berlarinya. Buku-buku yang dibawa Seohyun sukses terjatuh dan berhamburan di lantai. Gadis itu segera berjongkok dan memunguti bukunya sambil menggerutu kesal. Sebuah tangan kekar menyerahkan salah satu buku dan membuat Seohyun mendongak. Laki-laki itu tersenyum ramah. Garis lengkungan yang terbentuk dari bibirnya menambah rangkaian keindahan yang ada di wajah tampannya.


“Gomawo” Ucap Seohyun pelan kemudian segera berdiri.
“Kau Seohyun? Perkenalkan namaku Yonghwa,Jung Yonghwa” Kata laki-laki yang ditabrak Seohyun tadi. Ia mengulurkan sebelah tangannya ke hadapan Seohyun dan membuat gadis itu terperanjat.
“Darimana kau tahu namaku?” Tanya Seohyun sembari menundukan kepalanya
“Bukankah kita pernah bertemu? Kau tunangan Kyuhyun kan?” Tanya Yonghwa dan berhasil membuat Seohyun ternganga saat mendengar pertanyaan Yonghwa. Tunangan??
“Anniya. Aku bukan tunangan Kyuhyun oppa” Jawab Seohyun dengan wajah yang masih menunduk dan disambut tertawaan dari Yonghwa. Mata Seohyun membulat sempurna,ia bingung dengan sikap aneh yang melekat pada laki-laki yang berdiri di hadapannya sekarang.
“Tak usah sungkan Seohyun~ah. Hampir semua mahasiswa di sini tahu jika kau itu kekasih Kyuhyun” Sahut Yonghwa di sela-sela tawanya
“Tapi aku tidak bercanda. Aku bukan tunangan ataupun kekasih Kyuhyun oppa. Kekasihnya itu bernama Sooyoung” Kata Seohyun tegas
“Sooyoung temanku? Ah~ kau benar. Hanya saja aku dengar hubungan mereka sudah berakhir” Ratap Yonghwa dengan nada mengejek
“Kau memang menyebalkan Yonghwa~ssi. Ya sudah aku mau pergi ada yang harus aku kerjakan setelah ini. Senang bertemu dengan pria menyebalkan sepertimu”  Ketus Seohyun dan bersiap melangkah meninggalkan Yonghwa.

Namun sebuah genggaman tangan menahan telapak tangan Seohyun dan sukses membuat gadis itu terkejut. DEG !! Jantung Seohyun terasa berpacu lebih kuat sekarang. Darahnya berdesir dalam beberapa menit ke depan. Lantas Seohyun menoleh ke arah Yonghwa dan mendapati laki-laki itu tesenyum manis. Senyum yang menawan dan membuat Seohyun termangu dalam beberapa saat.


“Bolehkah aku meminta nomor ponselmu?” Tanya Yonghwa lembut sambil tetap tersenyum.
v
v

“Bolehkah aku masuk?” Tanya Seohyun ramah saat ia sudah berada di depan ruang dance putri. Hyoyeon yang ada di dalam pun menoleh ke arah Seohyun dan mengangguk pelan. Gadis manis itu melangkah masuk dan duduk di sebelah Hyoyeon.

“Kau siapa?” Tanya Yuri sambil mematikan walkman yang sejak tadi mengisi telinganya.
“Aku Seohyun. Teman Kyuhyun oppa,aku datang kesini hanya ingin bertanya soal Sooyoung” Kata Seohyun seraya tersenyum manis.
“Sooyoung? Dia sudah pergi” Sahut Yuri pendek
“Aku tahu,maka dari itu aku ingin menanyakan kapan dia pulang ke Korea?” Tanya Seohyun
“Kita kurang tahu soal itu. Aku hanya tahu jika Sooyoung pergi bersama temanku yang bernama Tiffany. Dan temanku bilang ia menyelesaikan studynya selama 2 tahun. Aku tidak tahu Sooyoung juga menyelesaikan studynya dalam kurun waktu yang sama dengan Tiffany atau tidak.” Jawab Yuri
“Kyuhyun oppa opname di rumah sakit. Ia mengalami depresi karena kepergian Sooyoung. Kata dokter ia akan sembuh jika Sooyoung kembali padanya” Jelas Seohyun pelan. Beberapa saat kemudian Hyoyeon dan Yuri terperangah.
“Mianhae~ jika kami tak bisa membantu banyak. Kau tahu ponsel Sooyoung sama sekali tak pernah aktif lagi semenjak kepergiannya. Aku sudah mencoba menanyakan gadis itu pada Tiffany namun Tiffany bilang jika ia dan Sooyoung kulian di kampus yang berbeda” Cerca Yuri. Seohyun menghela nafas panjang dan beranjak dari tempat duduknya.
“Gomawo sudah menjelaskan itu padaku” Kata Seohyun ramah sambil membungkuk-bungkukkan badannya. Lantas gadis itu pun melangkah keluar.

“Gadis yang malang” Lirih Yuri pelan sesaat setelah bayangan punggung Seohyun menghilang dari pandangan matanya.
“Mwo?? Kau bilang apa?”
“Ah~ Anniya. Sebaiknya kita latihan lagi Hyo”
Yuri pun kembali memasang walkmannya dan melanjutkan latihan yang sempat ditundanya tadi.

***

Nyonya Cho membelai lembut rambut coklat putranya yang sekarang duduk lemah di kursi roda dengan pandangan kosong ke depan. Tampak sekali jika Kyuhyun mengalami depresi. Bibirnya yang mengering dengan muka yang sangat pucat menambah kesan buruk terhadap keadaanyan sekarang.

“Maafkan eomma Kyu~” Lirih nyonya Cho tepat di telinga Kyuhyun. Laki-laki itu tetap memandang ke depan tanpa memberi jawaban apapun terhadap lirihan ibunya. Sesekali terlihat air mata berjalan pelan di atas pipi Kyuhyun yang tampat mengerut sekarang.
“Aku datang” Pekik Ahra saat gadis itu masuk ke ruangan Kyuhyun. Disusul oleh Seohyun yang juga masuk ke ruangan. Lantas kedua gadis itu menghampiri nyonya Cho dan Kyuhyun yang berada di samping jendela kaca.
“Eomma sebaiknya pulang dulu. Beristirahatlah di rumah,biar aku dan Seohyun yang menjaga Kyuhyun di sini” Saran Ahra. Nyonya Cho mengangguk lemah kemudian mengecup puncak kepala Kyuhyun. Wanita paruh baya itu mengambil tasnya yang terletak di atas sofa kemudian melangkah keluar.
“Jaga adikmu baik-baik Ahra~ya” Pesan nyonya Cho. Ahra hanya mengangguk sambil tersenyum senang. Selanjutnya nyonya Cho pun melangkah keluar rumah sakit ditemani Ahra.

Sekarang di ruangan itu hanya ada Kyuhyun dan Seohyun yang sedang asyik membaca majalah. Keadaan mendadak hening kembali. Hanya sesekali terdengar bunyi ketukan yang dihasilkan jam dinding di ruangan itu.


“Seohyun~ah” Lirih Kyuhyun. Seohyun menutup majalahnya dan menoleh ke arah Kyuhyun.
“Kau memanggilku?” Tanya Seohyun memastikan. Kyuhyun tak merespon pertanyaan Seohyun. Laki-laki itu tampak menunduk dan memandangi lantai.
“Bawa dia kembali padaku” Kata Kyuhyun pelan. Sepasang bola mata indah dari Kyuhyun mulai memerah dan sedikit berair. Tak berapa lama ia pun terisak pelan.
“Sooyoung sebentar lagi akan kembali oppa~” Jawab Seohyun lembut. Kyuhyun menyeka air matanya kemudian kembali terhening dalam dunianya sendiri. Ia menerawang keadaan di hadapannya dengan pandangan kosong. Rasa lelah menyelimuti batin Kyuhyun lagi. Dadanya semakin sesak tatkala senyuman manis Sooyoung menyapa penglihatannya. Tak berapa lama terdengarlah langkah kaki Ahra  masuk ke ruangan Kyuhyun.


Dddrtt.. Ddrrtt
Ponsel Seohyun bergetar tiba-tiba. Gadis itu pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Satu nomor memanggil.


“Yeoboseyo” Sapa Seohyun seusai menempelkan ponsel itu di sebelah telinganya.
“Bisakah kau keluar sebentar?” Tanya suara laki-laki yang di ujung telepon
“Kau siapa?”
“Jika kau ingin tahu siapa aku cepatlah keluar”
Tut.. sambungan telepon terputus. Seohyun menatap heran ke arah ponselnya dan mendengus pelan.

“Waeyo?” Tanya Ahra yang duduk di sebelah Seohyun.
“Entahlah. Aku keluar sebentar eonnie” Jawab Seohyun kemudian berdiri dari tempat duduknya dan melangkah keluar.

Seohyun keluar dari ruangan. Matanya sibuk memperhatikan keadaan di luar. Tak lama kemudian ia dikejutkan oleh satu tangan lelaki yang menutup matanya dengan kain hitam. Laki-laki itu juga menyumbat mulut Seohyun dengan telapak tangannya. Beberapa saat kemudian Seohyun merasa tubuhnya diseret paksa oleh seseorang. Gadis itu mencoba berteriak dan meronta namun sayang tenaga laki-laki itu sangat kuat baginya. Seohyun merasa jika ia dibawa ke sebuah tempat yang terang. Tak berapa lama penutup matanya pun dibuka. Sebuah taman yang luas dan taburan kelopak bunga mawar tampak berguguran di hadapannya saat ini. Gadis itu terperangah saat melihat sesosok laki-laki yang tampak berdiri di antara guguran kelopak bunga tersebut.

“Yonghwa !!” Pekik Seohyun pelan. Laki-laki yang bernama Yonghwa tersebut hanya terkekeh pelan melihat ekspresi wajah Seohyun yang kelihatan gugup sekarang.
Selanjutnya Yonghwa mengambil beberapa kertas karton yang tampak bertumpuk di sebelah kakinya. Ia memperlihatnya tulisan yang ada di karton itu satu persatu.

Would

You

Be

My Girlfriend

Seohyun kembali terperangah dengan tingkah Yonghwa. Ia tak percaya jika Yonghwa menyatakan perasaannya secepat ini. Padahal mereka baru bertemu dua kali dan setelah itu tak ada komunikasi apapun di antara mereka. Frekuensi detak jantung Seohyun kembali bertambah cepat. Pipi putih gadis itu tampak merah merona karna tersipu malu.

“Would you be my girlfriend !!” Teriak Yonghwa dari jauh.

Untuk ke sekian kalinya Seohyun tersipu malu. Warna merah yang menyapu pipinya semakin kelihatan jelas. Beberapa detik kemudian Seohyun mengangguk mantap dan berlari ke pelukan Yonghwa. Ia sendiri bahkan tak sadar jika bisa melakukan itu semua. Detak jantungnya semakin jelas saat Yonghwa memeluknya erat. Keduanya pun tersenyum lepas menikmati peristiwa hari ini. Konyol !!


~~~~> One Years Ago


“Sooyoung~ah” Panggil seorang ahjussi sambil menepuk punggung Sooyoung. Sejenak Sooyoung menoleh ke arah pria tersebut dan tersenyum ramah.
“Kapan kau pulang ke Korea?” Tanya ahjussi tersebut.
“Apa aku boleh pulang?” Sooyoung menatap ahjussi itu dengan tatapan tak percaya.
“Kontrakmu sudah habis dan kau bebas. Memang menjadi dancer di kota ini sangat aneh. Sebagai pemula kau hanya boleh kontrak setahun dan tak lebih. Aku sarankan sebaiknya kau mengikuti trainee di Korea atau Jepang supaya kau langsung masuk agency tanpa kontrak pertahun seperti ini. Menyusahkan !!” Keluh ahjussi sambil menyerahkan selembar berkas pada Sooyoung. Gadis itu hanya tertawa lepas mendengar keluhan atasannya.
“Aku akan pulang ke Korea dulu. Apa aku boleh membawa piagam penghargaanku? Aku ingin menunjukkan itu pada adikku. Yah walaupun aku tahu jika menjadi seorang dancer hebat sekalipun tetap tak bisa terkenal seperti artis pada umumnya. Aku juga sangsi jika adikku tahu jika aku sudah menjadi dancer yang hebat”
“Boleh saja. Tapi kau tak diizinkan membawa pialamu. Jika tetap ingin membawanya kau harus minta izin pada tuan Hendrick” Jawab ahjussi itu lagi.
“Ya sudahlah. Aku tak ingin menyusahkan diriku sendiri. Besok aku akan pulang ke Korea”
“Malam ini aku akan menyuruh Amanda mengantarkan piagammu ke apartemen”
“Thank You”

Ke esokkan harinya…

Sooyoung menjejakkan kakinya di lantai bandara Incheon dengan perasaan haru. Setahun merupakan waktu yang sangat lama baginya. Untunglah ia mendapat tiket pesawat jalur pagi hingga ia tak perlu kemalaman untuk sampai di Korea. Sooyoung melirik arlojinya dengan senyuman bahagia. Jam 14.00 KST,itu artinya ia akan langsung pergi ke kampusnya dan memberikan kejutan pada Hyoyeon. Sahabat yang dikabarinya jika ia pergi ke LA tahun kemarin.

‘Selamat datang Sooyoung~ah’ Ucap gadis itu dalam hati. Ia seakan menyemangati dirinya sendiri saat ini.

***

Seorang gadis berkaki panjang tampak berlari memasuki kampus Kyunghee University. Ia langsung menuju ruang dance putri dengan wajah tersenyum sumringah. Brak !! Pintu dibuka kasar oleh sebelah tangannya.

“Aku datang !!” Pekiknya keras dan berhasil membuat yang ada di ruangan memandang serentak padanya.
“Sooyoung~ah” Kata Hyoyeon tak percaya. Ia berlari ke arah sahabatnya itu dan memeluk Sooyoung erat. Beberapa menit kemudian Hyoyeon melepaskan pelukannya dan memandang Sooyoung sambil tersenyum.
“Kapan kau datang?” Tanya Hyoyeon heran.
“Beberapa menit yang lalu”
“Kenapa kau tak menghubungiku? Aku bisa menjemputmu gadis rapuh”
“Jangan mengejekku Hyo~ya”

Hyoyeon hanya tertawa mendengar jawaban Sooyoung. Ia masih tak percaya jika Sooyoung sekarang berada di
hadapannya. Gadis itu semakin tinggi dan manis. Sesaat kemudian Hyoyeon teringat sesuatu.


“Kau sudah ke rumah sakit?” Tanya Hyoyeon. Sooyoung mengerutkan keningnya dan memandang heran kepada Hyoyeon.
“Siapa yang ada di rumah sakit? Aku sama sekali belum kemana-mana. Pulang ke rumah saja belum” Sahut Sooyoung.
“Kyuhyun. Dia sekarang ada di rumah sakit Sooyoung~ah,kau tahu dia mengalami depresi karna kepergiannya tahun lalu”

Beberapa detik kemudian Sooyoung terperanjat. Ia menatap Hyoyeon dengan tatapan tak percaya namun selepas itu ia menghela nafas panjang. Gadis itu melangkah pelan ke sudut ruangan dan duduk di sana. Hyoyeon nampak terheran dan langsung mengikuti langkah kaki Sooyoung.


“Aku tak mungkin bisa menemuinya. Aku tak siap dengan reaksi ibunya saat melihatku nanti” Lirih Sooyoung pelan.
“Anniya. Aku bisa menemanimu” Jawab Hyoyeon.
“Tapi__”
“Sudahlah ayo kita berangkat !!”


Hyoyeon menarik tangan Sooyong dengan cepat. Lantas ia pun melangkah keluar dan menuju parkiran. Sebuah mobil sport hitam milik Hyoyeon menyapa pandangan Sooyoung. Mewah dan keren !! itulah dua kata yang mampu mendeskripsikan mobil Hyoyeon yang baru ia lihat. Tak perlu menunggu lebih lama Hyoyeon pun menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.
v
v

“Aku tak yakin Hyoyeon~ah” Kata Sooyoung saat mereka berdua sudah di depan ruangan Kyuhyun. Hyoyeon memang pernah beberapa kali menjenguk Kyuhyun bersama Yuri hingga dengan mudah baginya mengingat di mana kamar Kyuhyun dirawat
“Sudahlah… Masuk saja” Hyoyeon membuka pintu kamar Kyuhyun dan membawa Sooyoung masuk.


Taraaa
Bukan hanya Kyuhyun yang ada di sana. Orangtua Sooyoung,Ahra,Seohyun,Yonghwa,nyonya Cho bahkan Eunyoung adiknya juga berkumpul disana. Untuk beberapa saat waktu serasa berhenti bagi Sooyoung. Dilihatnya Kyuhyun menatap lemah terhadap dirinya. Rasa rindu dan canggung bergumul dalam batin Sooyoung saat ini

“Eonnieee.. Kau sudah datang?” Pekik Eunyoung. Gadis itu berlari ke arah Sooyoung dan memeluk kakaknya. Semua orang yang ada di ruangan tersebut tak percaya dengan apa yang mereka lihat sekarang. Sooyoung datang secara tiba-tiba tanpa diduga siapapun sebelumnya,memberikan kesan kejutan yang manis dan begitu menyenangkan.
“Sooyoung~ah” Lirih Kyuhyun dari jauh. Sooyoung melepaskan pelukan adiknya dan menoleh ke arah Kyuhyun. Sebuah senyum kaku terlukis sebagai lengkungan indah di antara kedua pipinya.
“Mianhae~ Sooyoung~ah” ucap nyonya Cho tiba-tiba dan membuat sekali lagi jantung Sooyoung membeku. Ia terperangah seusai  mendengar ucapan nyonya Cho. Sebuah pernyataan maaf yang begitu tulus dan terdengar lembut. Gadis itu menatap Eunyoung yang masih merangkul pinggangnya.

“Cho ahjumma tulus eonnie” Kata Eunyoung sambil tersenyum sumringah. Ia kembali memeluk kakaknya dalam dan penuh kehangatan.

Beberapa saat kemudian Ahra mendekati Sooyoung dan tersenyum hangat. Ia meraih tangan gadis itu dan menariknya ke hadapan Kyuhyun. Seketika Sooyoung menunduk pelan,dadanya berdebar tak karuan sekarang. Sebuah telapak tangan hangat menyentuh telapak tangannya yang tadi digenggam oleh Ahra. Sooyoung mendongak dan menatap Kyuhyun yang memandang haru padanya. Perlahan air mata Sooyoung jatuh dan beberapa saat kemudian Kyuhyun menarik Sooyoung dalam pelukannya. Menumpahkan segala kerinduan yang sudah sejak lama terpendam. Keduanya menangis bahagia dalam pelukan hangat itu. Bahagia,rindu,dan haru bercampur menjadi sebuah rasa yang membuat Kyuhyun dan Sooyoung tak bisa berkata-kata lagi. Semua orang yang ada di dalam ruangan juga tampak terharu bahkan Ahra dan Seohyun sudah beberapa kali menyeka airmata yang tak sengaja jatuh dari sepasang mata masing-masing.

Nyonya Cho berjalan mendekati Sooyoung dan Kyuhyun. Dalam hitungan detik ia memeluk kedua orang itu sambil menangis. Rasa penyesalan yang beberapa hari ini menyelimuti batinnya seakan-akan berkurang. Semuanya berganti dengan kebahagiaan yang begitu manis.

Tak lama kemudian Sooyoung melepaskan pelukannya sambil memandang bahagia ke arah Kyuhyun. Wajah pucat Kyuhyun tampak lebih segar sekarang. Laki-laki itu terus menggenggam tangan Sooyoung erat seakan menandakan jika ia tak akan membiarkan gadis itu pergi meninggalkannya lagi.

“Mianhae ahjumma. Aku hanya ingin menjenguk Kyuhyun. Aku tak bermaksud mengganggu hubungannya dan Seohyun saat ini” Lirih Sooyoung pelan. Nyonya Cho membelai pipi Sooyoung pelan dan menatap gadis itu sambil menggeleng pelan.
“Hei Seohyun tak mungkin berhubungan dengan Kyuhyun. Dia itu kekasihku” Cibir Yonghwa sambil merangkul Seohyun yang berdiri di dekatnya. Dalam hitungan detik wajah Seohyun tampak sedikit memerah. Sooyoung menatap heran ke arah Yonghwa.

“Jadi__?”
“Menikahlah dengan anakku Sooyoung~ah” Potong nyonya Cho sebelum Sooyoung menyelesaikan pertanyaannya. Lagi-lagi Sooyoung terharu,hatinya merasa sangat bahagia sekarang.
“Gomawo ahjumma… Jeongmal gomawo” Kata Sooyoung dengan airmata berlinang. Yah,,airmata kebahagiaan memang sulit untuk ditahan.
“Bisakah kau memanggilku dengan sebutan ‘eomma’ Sooyoung~ah?” Tanya nyonya Cho getir. Sooyoung tak mampu menjawab. Ia tersenyum sambil mengangguk perlahan. Sesaat kemudian ia menatap Kyuhyun lagi dan memberikan senyuman terbaiknya.

 “Hei apa aku terlambat?” Teriak suara seorang laki-laki yang baru saja masuk ke ruangan. Semua orang pun menoleh serempak ke pintu dan mendapati Eunhyuk sedang terkekeh pelan. Di tangannya terdapat sebuket bunga mawar berwarna merah. Laki-laki itu tampak berjalan ke arah Hyoyeon dan tersenyum lebar,memperlihatkan susunan gusinya yang cukup besar. Hyoyeon hanya mencibir pelan ke arah Eunyuk.

“Would you be my girlfriend my queen” Ucap Eunhyuk sambil berlutut di hadapan Hyoyeon. Gadis itu hanya mendengus kesal kepada Eunyuk.
“Bisakah kau melakukan hal yang lebih romantis lagi? Kau fikir menyatakan perasaan di depan orang banyak seperti ini akan membuatku bahagia” Ucap Hyoyeon sebal. Eunhyuk berdiri dan menatap tajam kearah Hyoyeon.
“Setidaknya kau harus menghargai usahaku” Protes Euhyuk
“Benar-benar tidak romantis !!” Gerutu Hyoyeon. Eunhyuk menggaruk-garuk tengkuknya sambil tersenyum malu dan membuat semua orang yang ada di sana tertawa.

Kyuhyun menggenggam erat tangan Sooyoung lebih erat lagi dan membuat gadis itu menoleh pelan kepadanya.


 “Would you marry me?”

“Yes,I do”

END



Tidak ada komentar:

Posting Komentar