Sabtu, 12 Mei 2012

[Fanfiction] STROM ~ 2nd



Kadang aku berfikir untuk mengakhiri semuanya padahal aku tahu jika aku tak bisa. Sudah terlalu banyak senyum dari bibirmu yang memenuhi otak dan fikiranku. Saat aku menjauh maka percayalah jika saat itu juga aku mulai belajar untuk merelakanmu. -Choi Sooyoung-

~~~

“Kau sudah lama tinggal di panti ini?” Tanya Sooyoung yang sekarang duduk di hadapanku sambil menyesap tehnya. Sesaat kemudian ia kembali meletakkan cangkir tehnya di atas meja.
“Hampir 2 tahun. Memangnya kenapa?” Sahutku
“Ah~ anniya. Berarti kau sudah tahu banyak tentang ibuku hm~?” Tanya Sooyoung lagi.
“ibumu?” Bukannya menjawab aku malah terperangah mendengar pernyataan err lebih tepatnya pertanyaan dari Sooyoung tadi. Sejenak Sooyoung tertawa.
“Kau lucu Seohyun~ah. Orang yang selama ini kau panggil eomma itu adalah ibuku,apa kau benar-benar tak tahu?”
“Sama sekali tidak!”
Keadaan pun menjadi hening. Lagi-lagi Sooyoung menyesap tehnya dan kembali tersenyum padaku. Apa dia benar-benar tak marah padaku?
“Kau tak marah padaku?” Tanyaku pelan.
“Hm? Untuk apa aku marah?”
“Aku fikir kau marah karna aku_”
“masalah tadi siang tak usah terlalu kau fikirkan. Lagipula itu bukan salahmu”
“Tapi tetap saja itu berarti aku sudah merebut Kyuhyun oppa darimu”
“Aku yakin jika dia bisa lebih bahagia bersamamu.”

Senyuman yang sangat manis keluar dari air muka Sooyoung. Dia memang gadis yang sangat baik,wajarlah jika Kyuhyun oppa sangat mencintainya dan menolak kehadiranku dalam hidupnya. Sooyoung juga merupakan gadis yang cantik menurutku,bahkan sejak pertama kali bertemu dengannya aku sudah sangat minder.

Ke esokan harinya..

Suara klakson mobil terdengar mengejutkanku dari luar. Saat ini aku sedang sarapan bersama Choi eomma,Sunny,dan anak panti lainnya. Tak lama waktu berselah suara berat seorang namja nampak memanggilku dari depan,suara itu seperti suara milik Kyuhyun oppa. Jika benar itu Kyuhyun oppa untuk apa dia kesini?
Sunny yang duduk disampingku pun beranjak dan melangkah keluar. Sedangkan aku dan yang lain meneruskan acara makanku.Sesaat kemudian Sunny kembali dan langsung menepuk keras pundakku. Sontak aku pun terkejut dan tersedak.

“Uhuk..uhuk”

Melihatku tersedak Sunny pun langsung mengambilkan air minum dan menyerahkan padaku.


“Mianhae~” kata Sunny lirih. Aku hanya tersenyum tipis.
“Di depan ada Kyu oppa sedang menunggumu. Sepertinya dia ingin menjemputmu untuk berangkat ke kampus bersamanya.”
“kau yakin?”
“kau lihat saja sendiri.”

Aku kembali menegak air putih yang ada di dalam gelasku kemudian meraih tas selempangku dan berjalan keluar.


“Seohyun~ah!” samar-samar ku dengar Choi eomma memanggilku dari belakang. Aku pun berbalik dan menatapnya.
“Setelah kuliah kau jangan pergi kemanapun.” Ucap Choi eomma lembut. Aku hanya tersenyum dan mengangguk pelan kemudian melanjutkan langkahku yang sempat terhenti tadi.


“Kau menjemputku?” Kataku saat melihat Kyuhyun oppa sedang duduk di kursi ruang tamu. Ia hanya berdehem pelan menanggapi pertanyaanku. Laki-laki ini menyebalkan sekali !!
“Eomma menyuruhku menjemputmu” Jawabnya singkat.


Kyuhyun oppa beranjak dari tempat duduknya dan melangkah keluar. Aku hanya bisa mendengus pelan melihat sikap dinginnya ini. Sebegitu mencintai Sooyoung dia sampai berubah dingin seperti ini saat ditinggalkan gadis itu. Errr bagiku ini tidak masalah karna aku sudah biasa menghadapi orang-orang dingin seperti dia ini.
v
v


Mobil Kyuhyun oppa berhenti di parkiran kampus. Aku melepas sabuk pengamanku dan membuka pintu untuk keluar. Hei kau tahu di mobil tadi aku tak berbicara apapun dengannya. Astagaaa kau tahu dia bahkan tak memperdulikan kehadiranku yang sangat jelas duduk di sampingnya.
Kyuhyun oppa berjalan sejajar di sampingku. Aku rasa sekarang jarak antara kami berdua begitu dekat. Tubuhnya semakin terlihat tinggi dalam jarak sedekat ini. Kejadian ini berlangsung sampai kami berdua memasuki wilayah kampus Kyunghee University. Demi apapun aku sangat merindukan kampus ini.


GREP !!
Sebelah tangan Kyuhyun oppa tiba-tiba melingkar di pinggangku. Aku terkejut sebelum menyadari jika Sooyoung ternyata akan berselisihan dengan kami berdua. Oh jadi Kyuhyun oppa bermaksud memanasi Sooyoung? Ckck,, dia ini !!


“Hai Kyu” Sapa Sooyoung hangat saat melihat kami berdua. Dia tidak sendirian rupanya. Ada seorang laki-laki berjalan bersamanya. Saat ku lihat stage namenya ku ketahui jika laki-laki ini bernama Yonghwa.
“Oh hai..” Balas Kyuhyun oppa sambil mengeratkan lingkaran tangannya di pinggangku sehingga pinggang kami berdua pun saling bertemu.

Jelas sekali perubahan air muka Sooyoung saat melihat tingkah Kyuhyun oppa. Mungkin dia sangat cemburu. Jujur saja, aku tak nyaman dengannya. Ibu Sooyoung sudah terlalu baik denganku kenapa aku membalasnya seperti ini?
Aku berusaha melepaskan lingkaran tangan Kyuhyun oppa sambil tertawa dengan perasaan terpaksa. Ya ampun tenaga laki-laki ini kuat sekali !!


“Aku senang melihat kemesraan kalian pagi ini. Kalian sangat serasi” Ucapan getir itu keluar dari bibir indah Sooyoung.
“Jinjja? Gomawo Sooyoung~ssi. Aku dan Seohyun sekarang memang saling mencintai” Sahut Kyuhyun oppa sambil tersenyum sinis pada Sooyoung. Aku terngaga mendengar kata-kata Kyuhyun oppa barusan. Jadi dia juga mencintaiku? Tapi kenapa bisa secepat ini?
Ada sedikit kecanggungan muncul diantara Kyuhyun oppa dan Sooyoung. Ini memang memalukan !! seharusnya aku pergi dari sini dan meninggalkan mereka berdua. Tapi Kyuhyun oppa terlalu kuat menahan pinggangku.

“Aku ke ruanganku dulu” Ucap Sooyoung akhirnya lalu meninggalkan kami berdua. Teman laki-lakinya itu pun juga ikut meninggalkan kami.

Ku rasakan lingkaran tangan Kyuhyun oppa melemah dan ia pun melepaskan tangannya kemudian berjalan mendahuluiku. Aku mendengus pelan melihat tingkah konyolnya itu. Benar-benar tidak masuk akal. Beberapa menit yang lalu ia menahanku untuk terus di dekat tubuhnya dan sekarang dia malah hampir meninggalkanku. Laki-laki yang aneh !!

Author POV

Seohyun mengikuti langkah kaki Kyuhyun menuju sebuah ruangan. Setelah sampai di ruangan tersebut mereka mulai duduk di bangku yang bersebelahan. Ada sekitar 40 bangku yang tersusun rapi di sana. Mahasiswa mulai berdatangan ke kelas tersebut dan mengambil tempat duduk masing-masing. Seohyun mengamati kelas barunya seraya tersenyum. Diliriknya Kyuhyun yang duduk di sebelahnya,laki-laki itu sedang focus membaca sebuah buku dengan sepasang earphone yang menempel di kedua belah telinganya. Sangat tampan dan misterius !!


“Selamat pagi anak-anak..” Sapa seorang dosen gendut yang memasuki kelas Seohyun.
“Selamat pagi songsaengnim” Balas mahasiswa yang ada di dalam termasuk Kyuhyun dan Seohyun.
“Hari ini kita kedatangan seorang mahasiswa baru. Seohyun~ssi silahkan maju dan perkenalkan dirimu” Kata dosen ramah.

Seohyun memandang Kyuhyun untuk meminta persetujuan. Namun terlihat sekali jika laki-laki itu tak perduli dengan Seohyun,Kyuhyun terus membaca bukunya tanpa menoleh sedikit pun ke arah Seohyun. Gadis itu mendengus kesal sebelum pada akhirnya ia beranjak dari tempat duduknya dan mulai melangkah ke depan kelas.
Seluruh mata melihat ke arah Seohyun terkecuali seorang laki-laki yang bernama Kyuhyun. Ada yang memandangnya dengan tatapan ramah dan sangat menyejukkan hati namun tak sedikit yang memandang sinis ke arahnya.

“Annyeonghaseyo.. Naneun Seo Joo Hyun imnida. Kalian bisa memanggilku Seohyun. Semoga kita bisa berteman baik” Kata Seohyun lembut sambil membungkukkan badannya berulang kali. Mahasiswa yang mendengarnya hanya menganggukan kepala mereka tanda jika mereka mengerti.

“Baiklah Seohyun~ssi kau bisa kembali ke tempat dudukmu.” Ujar dosen seraya tersenyum. Seohyun mengangguk dan segera berjalan ke kursinya. Ia duduk kembali dan melihat Kyuhyun telah selesai dengan bacaannya. Laki-laki itu melihat ke depan tanpa menoleh pada Seohyun.


‘Laki-laki yang menyebalkan !!’ Runtuk Seohyun dalam hati.
v
v

Kyuhyun mengaduk-aduk sup yang sekarang terhidang di hadapannya. Matanya menerawang ke depan dengan tatapan kosong. Ia melamun sejak beberapa menit yang lalu.

“Tak usah difikirkan Kyu. Ini semua memang pilihanmu kan?” Celetuk Donghae yang tak lain adalah teman Kyuhyun sambil memainkan ponsel putih yang ada di tangannya.

Kyuhyun tersadar dari lamunannya kemudian mendesah pelan. Sepintas memori kenangannya bersama Sooyoung menyelimuti fikirannya saat ini. Memang tak terlalu banyak namun cukup membuatnya merasa lelah. Kyuhyun meraih segelas air putih yang terletak di samping mangkuknya kemudian langsung meminumnya.


“Ada jadwal apa hari ini?” Tanya Kyuhyun seusai menyelesaikan minumnya. Donghae melirik sebentar ke arah ruang dance yang terletak tak jauh dari tempat mereka sekarang berada.
“Aku rasa tak ada latihan tapi besok ada acara battle dance dengan kelompok putri” Jawab Donghae lalu kembali sibuk dengan ponselnya.
“Battle dance?” Kyuhyun mengerutkan keningnya. Sesaat kemudian ia menghela nafas panjang dan menjatuhkan punggungnya ke sandaran kursi.
“Waeyo?” Tanya Donghae heran dengan tingkah Kyuhyun
“Aku masih belum bisa menatap mata Sooyoung besok” Jawab Kyuhyun sekenanya.

Donghae menggeleng pelan kemudian menutup flip ponselnya. Ia meneguk minuman untuk yang terakhir kalinya sebelum ia berdiri dari tempat duduknya. Kyuhyun kembali masuk dalam lamunannya.


“Aku pergi dulu” Ujar Donghae seraya menepuk bahu Kyuhyun. Sebelah tangannya meraih tas punggungnya kemudian menggantungkan benda itu di bahu kekarnya.
“Kau mau kemana?” Tanya Kyuhyun.
“Aku tak ingin Soorin memutusiku karna aku terlambat menjemputnya” Jawab Donghae singkat kemudian melesat meninggalkan Kyuhyun.

Kyuhyun melipat tangannya di atas meja dan membenamkan wajahnya di lipatan tersebut. Kepalanya terasa pusing saat ini. Suara Sooyoung memasuki daun telinganya dan meresap dalam fikirannya. Isakan tangis Sooyoung kemarin masih teringat dengan jelas dalam memori otaknya. Semenit kemudian Kyuhyun berdiri dengan malas dan meraih tasnya. Ia pergi membayar makanannya kemudian keluar dari cafetaria itu dengan langkah gontai.
Angin berhembus tenang menemani langkah demi langkah yang tercipta dari sepasang kaki Kyuhyun. Kicauan burung tak menghiburnya sama sekali. Mobil hitam metalik menyapa penglihatannya dari jauh. Kyuhyun menon-aktifkan alarm dan bergegas memasuki mobilnya


Ddrrrt..Ddrrt
Ponsel milik Kyuhyun bergetar saat ia sedang memasang sabuk pengaman. Di layar tersebut tertera tulisan ‘Eomma’ yang menandakan jika ibunya menelpon ke nomornya.


“Yeoboseyo” Sahut Kyuhyun malas.
“Yakk ! Kyu neo eodiya?” Teriak ibunya di ujung telpon.
“Aku di kampus. Waeyo ?”
“Seohyun bersamamu?”
“Anniya. Sehabis kelas tadi aku ke cafeteria bersama donghae,aku tidak tahu dimana dia”
“Mwo? Astagaa.. cepat cari dia Kyu. Eomma tidak mau dia tersesat di jalan”
“Eomma,,Seohyun bukan anak TK. Lagipula dia juga sering bolak-balik dari kampus ke rumahnya dulu. Jadi tak usah khawatir seperti itu.”
“CHO KYUHYUN !!! Cari dia atau kau tak makan malam ini”

Tut… Telepon diputus sepihak. Kyuhyun menatap gusar ke arah ponselnya sebelum sebelah tangannya membanting ponsel tersebut. Laki-laki itu menumpukan kepalanya pada setir di depannya. Jika Seohyun bukan seorang gadis ingin rasanya ia membanting orang itu.


‘Menyusahkan saja !!’ Runtuk Kyuhyun dalam hati.
v
v

Kyuhyun memarkirkan mobilnya tepat di panti asuhan tempat Seohyun tinggal. Ia melepas sabuk pengaman  dan beranjak keluar dari mobil. Kyuhyun mengetuk pintu panti tersebut. Sekali dua kali tak ada sahutan apapun yang diberikan oleh orang di dalam. Kyuhyun mulai putus asa,ia pun menggedor pintu sekeras yang ia bisa. Pintu pun akhirnya terbuka oleh seorang perempuan cantik. Gadis tinggi dengan senyuman menawan mampu membuatnya terperanjat seketika. Gadis itu mengenakan dress selutut berwarna biru muda dengan bando cantik sewarna yang menghiasi puncak kepalanya.


“Sooyoung~ah?” Kyuhyun kembali terperangah ketika menyadari jika gadis itu adalah Sooyoung.
“Ada apa Kyu?” Tanya Sooyoung ramah sembari tersenyum. Senyum yang mampu membuat Kyuhyun meleleh dalam waktu satu detik. Senyum yang sangat ia rindukan di setiap ia menghembuskan nafasnya. Senyum yang begitu indah dan menawan.
“Mianhae~ Aku mencari Seohyun. Apa dia di dalam?” Tanya Kyuhyun. Kata-kata yang sederhana namun mampu membuat hati Sooyoug sedikit terguncang begitu tahu jika orang yang dicari laki-laki itu bukan dirinya. Hati Kyuhyun bertekad untuk tak lagi bergantung pada Sooyoung dalam keadaan apapun. Dia tak ingin dianggap sebagai laki-laki yang terlalu lemah dan rapuh.
“Ada. Dia sedang ada di dapur. Silahkan masuk” Ucap Sooyoung dengan suara bergetar dan senyuman pahit.

Kyuhyun pun melangkah ke dalam menuju dapur. Sempat ia hentikan langkahnya untuk berbalik melihat keadaan Sooyoung namun niat itu di urungkannya karena terlalu tinggi rasa gengsi yang mengusai hati seorang Cho Kyuhyun sekarang. Laki-laki itu meneruskan langkahnya tanpa memperdulikan perasaan hatinya yang sebenarnya berontak melakukan itu.

Sooyoung menunduk dan menenangkan hatinya yang tiba-tiba terasa seperti dihujam oleh tombak yang besar. Sangat sakit dan perih !! Dikepalkannya sebelah tangannya untuk menahan rasa sakit itu. Menetralisir emosinya yang sebenarnya sangat memuncak sekarang. Kyuhyun bahkan tak bertanya kenapa dirinya bisa ada di panti ini. Sosok Kyuhyun yang dulu sangat mencintainya sekarang berubah dalam sekejap menjadi Kyuhyun yang cuek dan dingin. Tatapan mata laki-laki yang dulu sangat menyejukkan hatinya berubah menjadi cambuk yang keras untuk jantungnya.

‘Semoga kau bahagia oppa~’ Rintih Sooyoung dalam hatinya.

Gadis itu berlari ke luar sambil berusaha menahan air matanya. Namun sayang benda cair tersebut terlalu kuat untuk ditahan. Bohong jika Sooyoung mengatakan ia baik-baik saja saat air matanya mengalir deras seperti ini.


BRUK !!
Sooyoung tak sengaja menabrak seorang gadis yang baru saja keluar dari mobil. Sooyoung mendongak dan mendapati kedua sahabatnya sedang menatapnya heran. Ia merengkuh salah satu dari mereka lalu memeluknya erat.

“Gweanchanaeyo Youngie?” Kata gadis bernama Jessica yang sedang dipeluk Sooyoung.

Sooyoung tak menjawab pertanyaan  Jessica. Ia hanya menggeleng pelan sambil terus mempererat pelukannya. Tangisnya kembali pecah saat Jessica mengusap rambutnya pelan. Membantunya agar tenang dan sabar menerima semuanya. Tak berapa lama Sooyoung melepas pelukannya dan menatap Jessica dengan tatapan pengharapan.

“Kapan kalian akan berangkat ke Los Angeles?” Tanya Sooyoung dengan keadaan yang masih menangis. Jessica menatap gadis yang ada di sebelahnya. Gadis yang bernama Tiffany tersebut mengangkat kedua bahunya dan menggeleng pelan.

“Waeyo?” Jessica balik bertanya.
“Tolong beritahu aku” Sooyoung memelas lemah. Jessica kembali menatap Tiffany sebelum akhirnya ia menatap Sooyoung lagi.
“Kami akan berangkat minggu depan” Sahut Tiffany ragu.
“Aku ikut kalian” Ada nada memohon saat Sooyoung mengatakan itu. Jessica terperangah tak percaya dengan ucapan Sooyoung tadi. Bukan karna ia ragu dengan keputusan Sooyoung namun selama ini gadis selalu menolak jika diajak untuk meninggalkan Korea.

“Ku mohon !!” Kata Sooyoung lagi. Kakinya melemas dalam waktu beberapa detik. Sesaat kemudian Sooyoung berlutut di hadapan Jessica.
“Aku mohon bawa aku pergi dari Korea” Sooyoung kembali menangis. Jessica dan Tiffany mengangkat tubuh Sooyoung hingga gadis itu mampu berdiri lagi.
“Apa kau yakin?” Tanya Jessica. Sebenarnya Jessica masih diliputi rasa heran dan kebingungan yang mendalam saat ini. Namun melihat kondisi Sooyoung sekarang mereka berdua tak sampai hati untuk memaksa gadis itu untuk bercerita.


“Aku yakin” Lirih Sooyoung pelan. Jessica menatap Tiffany lagi dan beberapa detik kemudian seulas senyum terukir di wajah mereka masing-masing.
“Baiklah…Kau akan ikut kami” Kata Jessica riang. Sooyoung tersenyum getir mendengar keputusan sahabatnya itu. Ia merangkul  Jessica dan Tiffany,memeluk mereka erat serta membulatkan tekadnya untuk pergi dari kehidupan yang terlalu menyakitkan baginya.
v
v

“Eonnie mau pergi kemana?” Tanya seorang gadis saat memasuki kamar Sooyoung. Choi Eunyoung, dia adalah adik Sooyoung satu-satunya.

Sooyoung menoleh sesaat kemudian meneruskan kegiatannya memasukkan baju-baju ke dalam koper yang cukup besar. Beberapa lembar kaos warna-warni,alat kebersihan,dan buku-buku bertumpuk di samping koper tersebut.


“Eonnie akan meneruskan study ke Los Angeles Young~ah” Lirih Sooyoung dan dalam sekejap berhasil membuat Eunyoung terperangah.
“Los Angeles? Kenapa eonnie pergi ke sana” Tanya Eunyoung sambil mengguncang-guncang lengan indah milik Sooyoung.

Lagi-lagi Sooyoung menoleh ke arah adiknya itu. Ia menatap nanar ke arah Eunyoung. Sebelah tangannya bergerak membelai lembut rambut milik gadis manis itu. Ada rasa sakit yang datang ketika ia menatap kedua bola mata Eunyoung. Mata gadis itu tampak berkaca-kaca. Sebenarnya Sooyoung juga tidak kuat dengan keadaan ini. Ia tak mampu meninggalkan adiknya sendirian di rumah. Ayah mereka berdua sibuk bolak-balik ke luar negeri sedangkan ibu mereka sibuk dengan anak-anak  asuhan di panti. Eunyoung merupakan adik dan juga sahabat baginya. Terlalu banyak cerita yang diketahui Eunyoung tentang Sooyoung termasuk cerita perpisahannya dengan Kyuhyun yang baru saja terjadi.


“Jangan pergi eonnie” Lirih Eunyoung sambil terisak pelan. Ada rasa sesak yang timbul di dalam hati Sooyoung saat ini.

“Eunyoung~ah. Kau ingin melihat eonnie menjadi seorang dancer yang hebat,bukan? Eonnie akan mewujudkan harapan kita itu. Eonnie berjanji akan segera pulang dan akan membawa banyak penghargaan untukmu” Kata Sooyoung sambil terus mengusap pelan puncak kepala adiknya.

“Bagaimana jika nilai ulanganku rendah? Siapa yang akan mengajariku? Siapa yang akan menghiburku saat aku sedih? Siapa juga yang akan memasak dan membangunkanku setiap pagi?” Airmata Eunyoung semakin deras mengalir. Gadis itu benar-benar terisak hebat !!

Sooyoung menarik Eunyoung dalam pelukannya. Memeluk gadis kecil itu dengan erat. Tangis Sooyoung tak bisa ditahan lagi. Dua bulir airmata bening perlahan mengalir di pipi putihnya. Eunyoung terus menangis di pelukan kakaknya,tubuhnya lantas bergetar hebat dan membuat Sooyoung semakin merasa bersalah.

‘Mianhae~ Eonnie tak bisa terus-menerus di sini’ Kata Sooyoung dalam hati.

*****

Kyuhyun duduk tertunduk di sudut ruangan dance. Ia tampak uring-uringan dan lebih banyak melamun sekarang. Entahlah.. Sekarang perasaannya benar-benar tak enak. Ia tak habis fikir kenapa dengan begitu mudah Sooyoung tersenyum melihat keakrabannya denga Seohyun. Seharusnya gadis itu sedih bukan malah tertawa dan ikut berbahagia.

“Hei Kyu.. untuk apa kau meringkuk di situ. Kajja.. sebentar lagi kelompok putri akan datang” Seru Eunhyuk dari kejauhan. Kyuhyun hanya menoleh sebentar kemudian melanjutkan lamunannya. Donghae yang ada di sana membisikan sesuatu kepada Eunhyuk hingga beberapa saat kemudian laki-laki itu mengangguk dan tak menghiraukan Kyuhyun lagi.

Kyuhyun semakin tenggelam dalam lamunannya. Satu persatu kenangannya bersama Sooyoung hadir kembali dan semakin membuat nafasnya terasa sangat sesak. Dinding-dinding bumi seperti akan menghimpit paksa tubuhnya sekarang. Rasa lelah,sedih,dan kecewa bercampur menjadi satu dalam benaknya. Kyuhyun bukanlah tipe laki-laki yang mudah melupakan seseorang terlebih jika itu adalah gadis yang sangat dicintainya.

“Annyeonghaseyo !!” Sapa 3 orang gadis yang terlihat memasuki ruang dance. Mereka adalah Hyoyeon ketua dance putri,Yuri dan Yoona. Kyuhyun beranjak dari duduknya dan menghampiri hyung-hyungnya yang sedang berdiri tak jauh dari posisinya.

“Bagaimana jika kita langsung saja battle?” Usul Donghae riang dan disambut anggukan kepala oleh Hyoyeon,Yuri,dan Yoona.
“Dimana Sooyoung? Kenapa dia tak ikut?” Tanya Kyuhyun dingin. Ketiga gadis itu saling bertatapan,masing-masing dari mereka mengangkat bahu tanda jika tak tahu apa-apa.
“Aku sudah mencoba menghubunginya tapi ponselnya tak aktif sejak tadi pagi. Aku juga sudah mengecek ke kelasnya tapi ternyata hari ini dia tak ada kelas. Maka dari itu aku mengajak Yoona untuk menggantikan Sooyoung” Jawab Hyoyeon.
Kyuhyun menghela nafas panjang kemudian meraih tas selempangnya dan beranjak keluar. Dia benar-benar tak bisa tanpa Sooyoung.

“Hei Kyu. Kau mau kemana? Kita baru saja ingin mulai battle” Seru Eunhyuk gusar. Kyuhyun menghentikan langkahnya kemudian berbalik. Tampak sekali raut keputusasaan tergambar di raut wajah tampannya saat ini. Tatapan yang melemah dan semangat yang mulai menyusut.
“Aku akan menelpon Teukie hyung untuk ke sini. Dia yang menggantikanku. Aku tidak enak badan sekarang !!” Sahut Kyuhyun singkat lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk pergi dari sana.

“Ku sarankan kau harus minum wine sebanyak mungkin Kyu” Teriak Eunhyuk emosi saat menyadari jika Kyuhyun memang berniat pergi dan tak jadi ikut battle.

Kyuhyun berjalan di lorong kampus dengan langkah gontai. Tak ada senyuman ceria atau pun tingkah konyol yang sering ia lakukan saat ia bersama Sooyoung. Segalanya terasa benar-benar hambar tanpa kehadiran gadis itu di sisinya. Hembusan angin lembut menambah kelemasan semangat Kyuhyun saat ini.


“Yeoboseyo. Hyung sebaiknya kau sekarang ke kelas dance. Ada battle bersama kelompok putri” Kata Kyuhyun seusai menempelkan ponsel putih di salah satu telinganya.
“Tapi aku sedang__”


Tut.. Kyuhyun mematikan teleponnya tanpa menunggu jawaban orang yang diteleponnya tadi. Laki-laki itu kembali meletakkan ponselnya di saku baju dan kembali melangkah. Beberapa kali Kyuhyun tertabrak beberapa mahasiswa yang lalu-lalang di hadapannya. Gerutuan yang ditujukan pada Kyuhyun sama sekali tak dihirauka oleh laki-laki itu. Kondisi Kyuhyun memang sangat memprihatinkan saat ini. Fikirannya kacau dan benar-benar kalut.
v
v


“Seohyun~ah” Panggil seorang gadis jangkung yang sedang berdiri tepat di belakang Seohyun. Seohyun pun berbalik dan mendapati Sooyoung berdiri di belakangnya.

“Bisa kita bicara sebentar?” Tanya Sooyoung ramah dan disambut anggukan oleh Seohyun.
Keduanya pun berjalan beriringan menuju belakang gedung kampus. Di sana terdepat sebuah taman yang indah. Taman yang dipagari beberapa jenis bunga bermacam warna dan air mancur yang sengaja didesain menempati tengah taman tersebut menambah kesan mewah tersendiri bagi tempat tersebut. Sooyoung kemudian menuju sebuah kursi panjang yang ada di dekat air mancur dan berduduk di sana.


“Hubunganmu dengan Kyuhyun bagaimana?” Tanya Sooyoung sambil tersenyum ke arah Seohyun yang duduk di sebelahnya. Seohyun mendongak pelan dan memandang Sooyoung dengan tatapan terkejut.
“Kami hanya berteman” Jawab Seohyun pelan.
“Aku rasa kau memang cocok dengan Kyuhyun. Aku juga yakin jika ia akan lebih bahagia denganmu” Lirih Sooyoung lalu mengalihkan pandangannya ke depan. Memandangi setiap air yang berulang kali jatuh di depan mereka.
“Beberapa hari lagi aku akan berangkat ke Los Angeles” Sambung Sooyoung dengan pandangan yang tetap mengarah ke depan. Seohyun sedikit tersenyum kaku,ia semakin merasa bersalah terhadap gadis yang lebih tua beberapa bulan darinya itu.
“Untuk apa kau ke sana?” Tanya Seohyun pelan. Sooyoung mendesah pelan kemudian menunduk lemah.
“Jessica dan Tiffany akan kuliah di sana. Aku ingin ikut dengan mereka,setidaknya impianku bisa menjadi dancer terkenal berpeluang besar untuk terwujud” Jelas Sooyoung.
“Kenapa kau tidak mewujudkan impianmu itu di sini?” Tanya Seohyun lagi. Sebenarnya Seohyun tak yakin dengan alasan Sooyoung yang pergi hanya untuk menjadi dancer terkenal. Bukankah Korea termasuk negara seni yang juga sangat hebat? Setidaknya artis-artis korea masih mampu bersaing dengan artis negara lain seperti Jepang dan Thailand.

“LA adalah kota penting dan paling berpengaruh selain New York dan Paris. Aku yakin jika cita-citaku lebih terjamin jika aku kuliah di sana” Sahut Sooyoung. Seohyun hanya menunduk mendengar penjelasan Sooyoung. Baginya tak mungkin jika ia bisa melarang kehendak Sooyoung sedangkan ia merupakan pihak ketiga di antara Sooyoung dan Kyuhyun.

“Kyuhyun bukan merupakan lelaki yang romantis tapi percayalah jika ia lelaki yang baik-baik. Bahkan di usianya yang sudah 24 tahun dia tak pernah sekalipun minum wine. Aku ingin kau bisa menjaganya dengan baik” Sambung Sooyoung pelan.
“Bolehkah aku meminta sesuatu denganmu?” Potong Seohyun dengan nada meminta.
“Apa?” Sahut Sooyoung singkat.
“Aku mohon jangan pergi. Kyuhyun oppa akan semakin berantakan jika tak ada kau” Pinta Seohyun. Suara yang terdengar sangat lembut dan pelan persis seperti suara biola peri dari surga.
“Adikku sudah seringkali mengatakan itu. Aku tak ingin jika Kyuhyun terlalu lama bergantung padaku. Sudah saatnya ia membuka mata dan melihatmu. Aku yakin jika proses itu takkan lama.. percayalah” Lirih Sooyoung untuk ke sekian kalinya.

Keadaan menjadi hening seketika. Keduanya sama-sama dalam keadaan menunduk. Kibaran rambut panjang Sooyoung yang diterpa angin taman itu membuat dirinya semakin terlihat sangat cantik. Bukan hanya tubuh yang tinggi,kaki jenjang Sooyoung juga berperan dalam kecantikan tubuh indahnya.

“Gomawo Sooyoung~ah . Kau sudah sangat baik kepadaku” Ucap Seohyun tulus. Sooyoung mendongak kemudian memberikan senyuman terbaiknya.

*****

Seorang gadis tampak berlari memasuki kampus Kyunghee. Langkah kakinya semakin cepat saat ia sudah mendekati ruangan dance putri. Brak !! pintu dibuka keras olehnya. Semua yang ada di dalam tercengang atas tingkahnya dan kedatangan yang dianggap tiba-tiba.


“Choi Eunyoung” Pekik Hyoyeon dan langsung beranjak mendekati Eunyoung
“Dimana Kyuhyun oppa?” Tanya Eunyoung sambil menyeka air mata yang tampak banjir di pipi mulusnya.
“Ada apa? Apa yang terjadi?” Tanya Yoona yang juga ikut menghampiri Eunyoung.
“Sooyoung eonnie pergi ke LA hari ini. Dia sudah berangkat ke bandara beberapa menit yang lalu. Kyuhyun oppa harus tahu hal ini  !!” Eunyoung terus menerus menangis di depan Hyoyeon dan Yoona.
“LA?” Hyoyeon dan Yoona melongo bersamaan.
“Dimana Kyuhyun oppa?” Tanya Eunyoung lagi. Kali ini isakannya terdengar sangat keras.
“Kajja aku akan mengantarmu” Seru Hyoyeon lalu menarik tangan Eunyoung dan membawa gadis itu ke ruang dance kelompok putra.
v
v

Kyuhyun duduk meringkuk di sudut ruangan dance putra. Dentuman keras dari music yang diputar di ruangan itu tak diperdulikannya sama sekali. Biasanya Kyuhyun akan menggerutu keras jika mendengar musik yang terlalu keras untuk telinganya. Namun kali ini tak menghiraukan apapun yang dilakukan oleh hyung-hyungnya yang ada di ruangan tersebut.

“Kyuhyun~ah” Teriak Hyoyeon dari pintu masuk. Kyuhyun menoleh dan melihat Hyoyeon memanggilnya bersama Eunyoung. Yah,, Kyuhyun cukup mengenal baik siapa Eunyoung. Gadis imut yang terlahir sebagai adik dari Sooyoung.


“Oppa !!” Panggil Eunyoung kemudian berlari menghampiri Kyuhyun. Eunhyuk dan Donghae hanya memandang heran kepada gadis yang baru saja datang.
“Waeyo Eunyoung~ah ?” Tanya Kyuhyun bingung saat melihat Eunyoung yang menghampiri sambil berurai airmata.
“Sooyoung eonnie..” Lirih Eunyoung di sela-sela isakan tangisnya.
“Ada apa dengan Sooyoung?” Tanya Kyuhyun dengan nada suara yang lebih tinggi dari semula.
“Sooyoung eonnie akan pergi ke LA hari ini. Tolong cegah dia oppa” Isakan tangis Eunyoung semakin sering terdengar.


Tanpa babibu lagi Kyuhyun meraih kunci mobilnya dan berlari keluar. Fikirannya dipenuhi dengan semua hal tentang Sooyoung. Dan sekarang harus ia terima jika gadis itu akan pergi tanpa menemuinya terlebih dulu.
Kyuhyun berlari menuju parkiran dan segera mencari mobilnya. Beberapa detik kemudian mobil yang dimasuki Kyuhyun melesat pergi. Teriakan demi teriakan dari mahasiswa yang hampir ditabraknya sama sekali tak membuatnya menghentikan mobilnya. Kyuhyun memacu mobilnya menuju bandara. Perjalanan dua puluh menit terasa sangat lama dan membosankan bagi laki-laki tersebut. Untunglah ia segera sampai di bandara.

Kyuhyun melesat keluar dari mobil dan berlari memasuki bandara.
v
v

Sooyoung melihat arloji yang melingkar manis di tangan kirinya. Waktu sudah menunjukan pukul 10.45 KST dan itu berarti 5 menit lagi pesawat yang ditumpanginya akan segera berangkat. Tiffany dan Jessica yang duduk di samping Sooyoung sibuk dengan majalah dan ponsel mereka masing-masing. Gadis itu menghela nafas panjang dan menyalakan ponselnya. Wallpaper yang ada di ponselnya semakin membuatnya sulit bernafas. Foto Kyuhyun merangkul pundaknya yang diambil saat hari pertama mereka berpacaran beberapa bulan yang lalu.

“Sooyoung~ ah kajja !!” Ajak Jessica seraya beranjak dari bangkunya. Sooyoung mengangguk pelan sebelum mematikan ponsel yang tadi dinyalakannya.

Sooyoung dan kedua temannya pun bersiap menuju pintu masuk. Tinggal beberapa menit lagi ia akan meninggalkan Korea. Hati Sooyoung kembali terasa ditikam dengan sebuah samurai. Begitu sakit dan perih !! Eunyoung,Kyuhyun,dan nasehat ibunya kembali teringat dan memenuhi fikirannya.
‘Makanlah yang cukup dan jangan terlalu lelah Sooyoung~ah’

Perlahan airmata Sooyoung meleleh. Dadanya terasa sangat sesak,stok oksigen yang memenuhi ruang lingkup pernafasan semakin terasa berkurang. Ini sudah takdir !! Sooyoung sendiri yang membuat ia harus meninggalkan kota yang sangat dicintainya. Kota yang selalu dibanggakan olehnya dan kota yang sangat banyak menyimpan kenangannya bersama Kyuhyun.

“Sooyoung~ah” Teriak seorang laki-laki yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri. Gadis itu pun menoleh dan terperangah begitu mengetahui siapa yang memanggilnya. Sooyoung menyeka airmatanya dan tersenyum getir ke arah Kyuhyun. Laki-laki itu pun menghampiri Sooyoung menggenggam tangan Sooyoung erat.


“Ku mohon jangan pergi !!” Pinta Kyuhyun pelan. Lagi-lagi senyuman getir menghiasi bibir tipis Sooyoung.
“Mianhae Kyu~ aku sudah memutuskan ini. Aku harus pergi” Lirih Sooyoung. Ia melepaskan tangannya dari genggaman erat Kyuhyun.
“Sooyoung~ ah… Saranghanda !!” Airmata Kyuhyun perlahan jatuh tanpa disadarinya. Salah satu jari Sooyoung menghapusnya lembut.
“Sudah saatnya kau membuka hati untuk Seohyun. Jangan biarkan dia sakit hati karna tingkahmu. Aku yakin jika Seohyun lebih baik dariku” Jelas Sooyoung. Gadis itu tersenyum lagi,masih seperti tadi senyuman pahit dan getir.
Sooyoung berbalik dan kembali melanjutkan langkahnya. Namun setelah beberapa langkah berjalan Sooyoung menghentikan langkahnya. Ia menunduk untuk menahan airmatanya yang juga minta dikeluarkan. Sooyoung mengusap dadanya pelan,berharap jika jantungnya bisa tenang dan tak merasa sakit lagi. Gadis itu berbalik dan menatap Kyuhyun yang masih memandang nanar ke arahnya.

“Aku tahu kau laki-laki yang kuat” Ucap Sooyoung lembut. Dua bulir airmata keluar lagi dari kedua bola matanya.
“Sooyoung~ah kajja !!” Panggil Jessica sambil menahan air matanya. Tiffany yang melihat kejadian itu juga sudah mulai terisak pelan. Sooyoung menghapus pelan air matanya dan berjalan ke arah teman-temannya. Mereka bertiga berjalan bersama meninggalkan Kyuhyun yang diam terpaku.

Kyuhyun terus memandang kepergian Sooyoung. Hati kecilnya masih terus berharap agar Sooyoung berbalik dan berlari ke pelukannya. Namun tak berapa lama harapan itu sirna seiring bayangan tubuh Sooyoung yang juga ikut menghilang dari pandangan matanya. Kyuhyun melangkah gontai keluar bandara dan menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari sana. Laki-laki itu menjalankan mobilnya dan meninggalkan bandara. Ia terus berusaha menahan airmatanya yang ingin keluar. Hatinya remuk dan hancur sekarang.


TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar